Saat membeli kaos polos, pada labelnya sering kita menjumpai keterangan
identitas kaos, meliputi kandungan bahan kaos. Komposisi bahannya,
hingga berapa persen kandungan serat alaminya. Ada lagi yang mengusik
perhatian, yaitu terdapat angka-angka, seperti misalnya cotton 20s, 30s,
24s, dan 40s.
Sebenarnya apa arti dari angka-angka tadi? Ternyata huruf S di
belakang angka-angka tadi adalah kepanjangan dari Single knitt. Istilah
ini muncul untuk menunjukkan proses perajutan kain. Single knite berarti
rajutan yang dihasilkan berasal rajutan jarum tunggal. Jenis kain yang
dihasilkan dari rajutan jarum tunggal akan memiliki sisi yang berbeda
antara depan dan belakang. Artinya, satu sisi lebih kasar, biasanya
untuk bagian dalam, dan satu sisi lebih halus, biasanya untuk bagian
luar. Single knite menghasilkan rajutan yang padat dan kurang lentur.
Jenis rajutan lainnya adalah Double knitt, atau pada label pakaian
disimbolkan dengan huruf ‘D’. Huruf D ini berarti Double knitt atau
jarum ganda. Pada rajutan double knitt, hasil rajutan lebih lentur dan
halus. Double knitt menghasilkan rajutan yang memiliki kesamaan di kedua
sisinya. Artinya, baik bagian depan maupun belakang sama-sama memiliki
hasil yang halus. Jadi, kedua sisinya sama-sama bisa digunakan.
Jenis rajutan tipe single knitt ini biasanya digunakan untuk bahan
kaos yang diperuntukkan bagi konveksi, kaos distro, kaos olah raga dan
lain sebagainya. Sedangkan hasil rajutan double knitt yang lebih halus
dan lentur kebanyakan digunakan sebagai bahan baku pakaian bayi dan
anak-anak. Rajutan double knitt yang lebih halus sangat cocok digunakan
untuk kulit bayi dan anak-anak yang masih halus dan sensitif.
Angka yang tertera di depan huruf S, seperti 20, 30, 24, dan 40
menunjukkan tingkatan ketebalan rajutan single knite yang dibuat.
Angka-angka tadi menunjukkan jenis benang yang digunakan dalam rajutan.
Bahan cotton yang semakin tebal, maka angka benang yang digunakan
semakin kecil. Artinya, 20s lebih tebal daripada 40s.
Lalu bagaimana dengan harganya? Harusnya , bahan cotton atau bahan
kaos yang lebih tebal, harganya semakin mahal. Bukankah ini juga berlaku
saat membeli kaos? Kaos yang bahannya lebih tebal, seharusnya harganya
tentu saja lebih mahal dibandingkan dengan kaos yang bahannya lebih
tipis. Ternyata tidak demikian, kenyataannya harga kaos polos dan bahan
kaos tergantung permintaan pasar. Contoh nyata misalnya, harga kaos
distro yang biasanya menggunakan bahan cotton combed 30s akan lebih
mahal bila dibanding jenis kaos distro yang sama dengan bahan cotton
combed 20s. Itulah mengapa, terkadang saat kita membeli kaos distro di
toko yang sama dan model yang hampir mirip. Namun memiliki selisih
harga. Perbedaan ini jugalah yang sering digunakan untuk lebih
mendongkrak penjualan, yaitu dengan menyediakan berbagai pilihan
ketebalan bahan kaos, dengan desain yang mirip namun dengan pilihan
harga yang beragam.
Setelah kita mengetahui perbedaan antara 20s, 30s, 24s, dan 40s mulai
sekarang kita bisa lebih memilih lagi, mana kaos polos yang akan kita
beli. Bila menginginkan kaos polos yang nyaman, pilihan pada bahan
cotton 20s atau 24s dapat anda pilih. Harganya mungkin akan sedikit
berbeda dibanding dengan kaos polos berbahan cotton 30s. Namun, bagi
anda yang lebih mengutamakan kenyamanan, pilihan kaos polos cotton 20s
atau 24s merupakan pilihan yang tepat.
Nah, setelah mengetahui tingkat ketebalan kaos polos, sekarang anda
dapat memilih kaos polos sesuai selera anda. Tingkat ketebalan kaos
polos mana yang akan anda pilih: 20s, 30s, 24s, ataukah 40s? Semua itu
tergantung pada target market anda.
0 Komentar untuk "Memilih Kaos Polos Jenis Bahan 20s, 30s, 24s, 40s"